Unsur-Unsur Pelaksana Dan Pengawas Manajemen Konstruksi


Unsur-Unsur Pelaksana Dan Pengawas Manajemen Konstruksi 

Hai teman-teman diartikel ini saya akan menjelaskan tetang Manajemen Konstruksi yang diharapkan menjadi mediator dalam komunikasi, konsultasi, kontrol dan pengendali dari apapun mungkin timbul di lapangan pada saat  pelaksanaan konstruksi  dengan adanya perbedaan antara perencanaan dan pelaksanaan  bisa terselesaikan dengan baik.

  • Project Manajer, adalah perwakilan dari kontraktor yang bertanggung jawab sepenuhnya terhadap jalannya pelaksanaan pekerjaan proyek, sesuai menajemen proyek dan perencanaan proyek secara menyeluruh. Project manager bertugas untuk memimpin jalannya suatu pekerjaan, mengevaluasi hasil dari pekerjaan dan membandingkan dengan pelaksanaan proyek yang kemudian disusun dalam suatu format laporan pekerjaan dari awal hingga akhir pelaksanaan proyek.

  • Site Engineer, tugasnya adalah memimpin jalannya  pekerjaan dilapangan dengan memanfaatkan dan mengoptimalkan semua sumber daya yang ada untuk dapat memenuhi persyaratan mutu, waktu dan biaya yang telah ditetapkan. Selain itu juga bertanggung jawab atas permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan suatu proyek serta berkewajiban untuk memberikan laporan pekerjaan secara berkala.
  •  Pengendali Operasional Proyek, pengendalian dilakukan seiring dengan pelaksanaan proyek. Pengendalian proyek dilakukan agar proyek tetap berjalan dalam batas waktu, biaya dan performan yang ditetapkan dalam rencana Ada beberapa perbedaan antara perencanaan dan pengendalian, yaitu :Perencanaan berkonsentrasi pada penetapan arah dan tujuan, pengalokasian sumberdaya, pengantisipasian masalah, pemberian motivasi kepada partisipan untuk mencapai tujuan. Sedangkan pengendalian berkonsentrasi pada pengendalian pekerjaan ke arah tujuan, penggunaan sumberdaya secara efektif, perbaikan/ koreksi, pemberian imbalan pencapaian tujuan.
  • Logistik Proyek, yaitu bertugas sebagai pengadaan barang dan pengawasan material bahan bangunan, termasuk di dalamnya adalah membuat jadwal pengadaan dan pemakaian bahan dan peralatan proyek. Bagian ini juga bertugas untuk menyediakan pembelian bahan dan peralatan yang telah diputuskan oleh koordinator pelaksana sesuai dengan jadwal pengadaan. Logistik dan peralatan juga perlu menyusun suatu sistem administrsi tentang penerimaan, penyimpanan,dan pemakaian barang.
  • Arsitek atau Drafter Gambar Kerja, tugas dan tanggung jawab drafter adalah: Membuat shop drawing yang siap dilaksanakan dengan dikoordinasi oleh pelaksana, menyiapkan gambar dari revisi desain dan detail desain yang dibutuhkan untuk kegiatan pelaksanaan dilapangan, menghitung volumen berdasarkan data lapangan dan melaporkan pada administrasi teknik, menjaga peralatan gambar yang digunakan dalam kondisi bagus.
  • Quantity Surveyor, konsultan QS ditunjuk oleh owner untuk mengatur kontrak dengan kontraktor maupun konsultan. Konsultan QS akan bernegosiasi dengan penyedia jasa (kontraktor dan konsultan) untuk mencapai kesepakatan sehingga dibuat kontrak kerja yang berisikan tentang biaya, waktu pelaksanaan, tugas dan tanggung jawab.
  • Quality Control, merupakan penanggung jawab dalam pengendalian mutu pelaksanaan proyek.
  • Safety atau K3, rencana pelaksanaan K3 untuk proyek yang bertujuan agar dalam pelaksanaan nantinya proyek akan aman dari kecelakaan dan bahaya penyakit sehingga menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi.
  • Pelaksana Proyek, Pelaksana mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut:  Mengawasi dan mengkoordinasi pekerjaan para pelaksana dilapangan dan mencatat semua prestasi pekerjaan untuk dilaporkan kepada site manager, mengawasi metode pelaksanaan dilapangan untuk menghindarkan kesalahan pelaksanaan, bertanggung jawab kepada site manager terhadap pelaksanaan pekerjaan diproyek.
  • Surveyor, tugas pelaksana pengukuran adalah mengadakan pengukuran di lapangan dengan menggunakan alat theodolit maupun water pass untuk menentukan as-as bangunan proyek yang akan dikerjakan.
  • Administrasi Proyek, Tugas administrasi proyek antara lain: Melaksanakan pekerjaan administrasi proyek, membayar upah para pekerja dan menyelesaikan administrasi  keuangan, menghitung dan membayar kerja lembur dan uang makan, membuat laporan keuangan proyek.
  • Perpajakan, adalah berupa Pajak Penghasilan (PPh). Tarif Pajak Penghasilan yang dikenakan pada perusahaan konstruksi merupakan PPh Final. PPh final merupakan pajak yang langsung dibayar secara utuh ketika pengusaha menerima penghasilan. Besaran tarif yang harus dibayarkan oleh perusahaan di bidang jasa konstruksi tergantung pada kualifikasi atau besar usaha.
  • Akutansi, merupakan departemen perusahaan yang menangani dibidang pengeluaran dan pendapatan perusahaan dalam bentuk pencatatan yang hasilnya akan digunakan oleh pihak manajemen dan perancangan dalam menggunakan bahan baku.
  • Teknik Informatika Proyek, untuk mempermudah kegiatan konstruksi seperti : dalam hal perhitungan struktur maupun kegiatan gambar bangunan, untuk membuat perencanaan dengan untuk penggunaan instalasi listrik, untuk pemilihan bahan bangunan yang akan digunakan, sebagai sarana  informasi.
  • Mekanikal Elektrikal, Dalam pembangunan sebuah gedung diperlukan adanya konstruksi yang biasa dilaksanakan oleh kontraktor konstruksi. Setelah bangunan berdiri, maka selanjutnya yang dibutuhkan adalah kontraktor mekanikal elektrikal untuk melengkapi fasilitas bangunan.Peran dari kontraktor mekanikal elektrikal adalah melakukan fasilitas tata listrik dan penerangan, memasang pompa air bersih dan air kotor, instalasi air conditioner, dan masih banyak lagi.
  • Mandor, adalah selaku manajer pada line terdepan yang akan menetukan dalam pencapaian hasil akhir dari suatu kegiatan. Bagian terbesar masalah-masalah produktivitas dan efisiensi pekerjaan konstruksi yang harus diperhatikan dan dikendalikan terdapat pada jenjang ini. Sehingga untuk dapat mengwujudkan cakupan fungsi dan tugas yang semakin luas tersebut, wawasan dan kualifikasi mandor harus ditingkatkan pula. Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat profesional dalam rangka meningkatkan hasil karya yang lebih sangkil. Mandor bertugas mendatangkan sejumlah tenaga kerja sesuai kualifikasi yang diperlukan seperti kelompok tukang kayu, batu, besi dan sebagainya, dan sekaligus memimpin dan mengawasi pekerjaan mereka.
  • Tukang Bangunan, adalah pekerja yang mempunyai ketrampilan dalam bidang membangun rumah, membangun ruko dan bangunan yang lain. Biasanya tukang bangunan disebut juga tukang batu dalam istilah yang umum, untuk pengupahan tukang bangunan biasanya ada yang harian dan ada yang borong tergantung persetujuan antara tukang dan pengguna jasanya.
  • Kepala Tukang, Agar pekerjaan para tukang berjalan dengan baik sesuai dengan rencana, diperlukan peran dari kepala tukang untuk mengarahkan, membimbing, membetulkan bila ada yang salah. Selain itu tugas Kepala Tukang adalah memastikan hasil pekerjaan para tukang optimal.
  • Pekerjaan Bangunan, adalah rangkaian kegiatan sebagai upaya mendirikan sesuatu bangunan, yang meliputi pekerjaan pokok dalam bidang teknik sipil dan arsitektur yang melibatkan disiplin lain seperti teknik industri, mesin, elektro, geoteknik, lansekap dan lainnya.
  • Satpam, anggota satpam yang bertugas di suatu proyek konstruksi memiliki tanggungjawab dan wewenang yang tinggi, ia bertanggungjawab terhadap keamanan material dan peralatan pembangunan yang berharga mahal, bertanggungjawab mendukung proses pembangunan yang telah terjadwal dengan ketat serta berwenang untuk melaporkan dan menghentikan suatu pekerjaan yang berbahaya dan berpotensi menimbulkan kecelakaan.
  • Warung Makan, proyek memerlukan keberadaan warung untuk tempat tukang bangunan makan dan minum, warung tersebut hendaknya sederhana saja sehingga sesuai untuk keungan pekerja. Tukang bisa kason terlebih dahulu saat makan lalu sang mandor membayarnya seminggu atau sebulan sekali saat gajian. Kontraktor hanya perlu menyediakan lahan warung, lalu pengusaha warung berjualan di area tersebut dengan  modal sendiri.
  • Preman Setempat, biasanya dari oknum masyarakat yang memungut uang kepada kontraktor atau biasa disebut ‘pungli’. Jika tidak diberikan maka keamanan proyek konstruksi tidak terjamin. Semakin tinggi nilai proyek, akan semakin banyak dan semakin besar pula jumlah uang yang diminta. Hingga membuat kontraktor cenderung tertekan. Kadang memeras dilakukan dengan jalan mencari-cari kesalahan, serta membuat opini yang meresahkan.
  • Pemerintah Daerah, pemerintah daerah memiliki tanggung jawab dan kewenangan dalam penyelenggaraan jasa konstruksi. Hal itu merupakan salah satu poin penting dalam UU Jasa Konstruksi yang baru saja disahkan Rapat Paripurna DPR RI pada Kamis (15/12). Dengan adanya kewenangan itu, jasa konstruksi sekarang ini sudah ada payung hukumnya. Adanya undang-undang itu menjamin terciptanya penyelenggaraan tertib usaha jasa konstruksi yang adil, sehat, dan terbuka melalui pola persaingan sehat.
  • Aparat Kepolisian, guna untuk mengawasi keadaan proyek konstruksi, dari hasil evaluasi Komite K2 ditemukan bahwa sering kali pengawas tidak berada di lapangan ketika sebuah peristiwa kecelakaan kerja terjadi. Namun saat ini, ia menegaskan, setiap pekerjaan konstruksi yang dilakukan oleh pekerja harus didampingi pengawas.
 



0 Response to "Unsur-Unsur Pelaksana Dan Pengawas Manajemen Konstruksi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel