Begini Dampak COVID 19 Terhadap Pembangunan Infastuktur Negara
Akibat pandemi Virus Corona (Covid-19) kegiatan pembangunan fisik di Kabupaten maupun desa di tahun 2020 ini jadi tertunda, sebab anggaran yang jumlahnya mencapai ratusan miliar direalokasi dan refocusing.
Seperti yang terjadi pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) di beberapa Kabupaten dan desa, pembangunan fisik untuk fasilitas umum seperti saran jalan, jembatan, saluran irigasi dan gedung juga tertunda. “Tahun 2020 ini, setelah adanya rasionalisasi dalam proses realokasi dan refocusing, hanya tersisa Rp 44 miliar saja,” tutur Sekretaris Dinas PUPR, kepada wartawan, Selasa (23/6/2020).
Lebih lanjut, Menjelaskan rasionalisasi di dinasnya memang cukup besar, dari anggaran awal Rp 290 miliar direalokasi dan refocusing untuk percepatan penanganan Covid-19 hingga hanya tersisa Rp 44 miliar saja. “Sisa anggaran sekitar Rp 44 miliar itu digunakan untuk pembangunan jalan, irigasi, maupun sarana dan prasarana gedung yang sangat dibutuhkan. Termasuk pemeliharaan jalan rusak, baik jalan poros kabupaten atau kecamatan hingga Blitar selatan,” jelasnya.
Seperti diketahui,Dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan realokasi anggaran dan refocussing kegiatan akibat pandemi Covid-19.
Sebelum adanya realokasi, anggaran Kementerian PUPR mencapai Rp120,21 triliun. Alokasi yang cukup besar disebabkan pembangunan infrastruktur masih menjadi fokus pemerintahan Presiden Joko Widodo di periode kedua
Namun, adanya pandemi Covid-19 membuat anggaran Kementerian PUPR dipangkas Rp44,58 triliun, sehingga tersisa Rp75,63 triliun pada 2020.
Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna mengatakan dengan anggaran yang tersisa, strategi kebijakan pembangunan infrastruktur harus mampu memilih jenis infrastruktur untuk pemulihan ekonomi terlebih dahulu.
Pasalnya, pemerintah bekerja berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang masih dalam konteks kondisi normal dengan kebijakan jangka panjang dan target capaian pembangunan yang telah ditentukan sebelumnya.
Akhibatnya ada beberapa Pembangunan Proyek Infrastuktur yan ditunda dan ada dijuga yang dipercepat akhibat dari ganasnya dampak virus corona.Bukan hanya Indonesia yang menghadapi krisis global hamper seluruh negara terkena dampak tersebut.
Seperti yang terjadi pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) di beberapa Kabupaten dan desa, pembangunan fisik untuk fasilitas umum seperti saran jalan, jembatan, saluran irigasi dan gedung juga tertunda. “Tahun 2020 ini, setelah adanya rasionalisasi dalam proses realokasi dan refocusing, hanya tersisa Rp 44 miliar saja,” tutur Sekretaris Dinas PUPR, kepada wartawan, Selasa (23/6/2020).
Lebih lanjut, Menjelaskan rasionalisasi di dinasnya memang cukup besar, dari anggaran awal Rp 290 miliar direalokasi dan refocusing untuk percepatan penanganan Covid-19 hingga hanya tersisa Rp 44 miliar saja. “Sisa anggaran sekitar Rp 44 miliar itu digunakan untuk pembangunan jalan, irigasi, maupun sarana dan prasarana gedung yang sangat dibutuhkan. Termasuk pemeliharaan jalan rusak, baik jalan poros kabupaten atau kecamatan hingga Blitar selatan,” jelasnya.
Seperti diketahui,Dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan realokasi anggaran dan refocussing kegiatan akibat pandemi Covid-19.
Sebelum adanya realokasi, anggaran Kementerian PUPR mencapai Rp120,21 triliun. Alokasi yang cukup besar disebabkan pembangunan infrastruktur masih menjadi fokus pemerintahan Presiden Joko Widodo di periode kedua
Namun, adanya pandemi Covid-19 membuat anggaran Kementerian PUPR dipangkas Rp44,58 triliun, sehingga tersisa Rp75,63 triliun pada 2020.
Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna mengatakan dengan anggaran yang tersisa, strategi kebijakan pembangunan infrastruktur harus mampu memilih jenis infrastruktur untuk pemulihan ekonomi terlebih dahulu.
Pasalnya, pemerintah bekerja berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang masih dalam konteks kondisi normal dengan kebijakan jangka panjang dan target capaian pembangunan yang telah ditentukan sebelumnya.
Akhibatnya ada beberapa Pembangunan Proyek Infrastuktur yan ditunda dan ada dijuga yang dipercepat akhibat dari ganasnya dampak virus corona.Bukan hanya Indonesia yang menghadapi krisis global hamper seluruh negara terkena dampak tersebut.
0 Response to "Begini Dampak COVID 19 Terhadap Pembangunan Infastuktur Negara"
Post a Comment